Ataxia-telangiectasia
adalah kekacauan keturunan yang ditandai dengan tidak ada koordinasi,
membesarnya pembuluh kapiler, dan meningkatnya kemungkinan infeksi.
Meningkatnya kemungkinan infeksi pada orang dengan ataxia-telangiectasia karena kegagalan fungsi limfosit B dan T. Sering kali, kadar antibodi kelas IgA dan IgE juga kurang. Sinus dan infeksi pernafasan berulang, sering berkembang menjadi radang paru-paru dan penyakit paru-paru kronis seperti bronkhitis. Risiko kanker, terutama leukemia, tumor otak, dan kanker perut, bertambah.
Meningkatnya kemungkinan infeksi pada orang dengan ataxia-telangiectasia karena kegagalan fungsi limfosit B dan T. Sering kali, kadar antibodi kelas IgA dan IgE juga kurang. Sinus dan infeksi pernafasan berulang, sering berkembang menjadi radang paru-paru dan penyakit paru-paru kronis seperti bronkhitis. Risiko kanker, terutama leukemia, tumor otak, dan kanker perut, bertambah.
Kelainan
pada otak kecil (yang tak berhubungan dengan gangguan immunodefisiensi)
menyebabkan tidak ada koordinasi (ataxia). Tidak ada koordinasi
biasanya berkembang ketika anak mulai berjalan tetapi mungkin mundur
sampai usia 4. Ketrampilan bicara menjadi menghilang, dan otot secara
progresif melemah, menyebabkan cacat yang parah. Keterbelakangan mental
mungkin terjadi dan berkembang. Antara usia 1 dan 6, pembuluh kapiler
pada kulit dan mata menjadi membesar dan kelihatan. Pembuluh kapiler
yang membesar (telangiectasia), disebut nadi laba-laba, biasanya paling
nyata di bola mata dan telinga. Sistem Endokrin mungkin terpengaruh,
menyebabkan testes kecil (pada anak laki-laki), infertilitas, dan
penyakit gula.
telangiectasia
Antibiotika dan globulin imun menolong mencegah infeksi tetapi tidak mengurangi masalah pada susunan syaraf. Ataxia-telangiectasia biasanya berkembang sampai kelumpuhan, demensia, dan kematian, biasanya menjelang usia 30 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar